Kalkulator FENa

Kategoria: Kesehatan Lainnya

Hitung Fraksi Ekskresi Natrium (FENa) untuk membantu mendiagnosis penyebab cedera ginjal akut (AKI). Kalkulator ini membantu dokter, nefrolog, dan profesional medis dalam membedakan antara penyebab prerenal dan intrinsik dari AKI.

Nilai Laboratorium Pasien

Rentang normal: 135-145 mEq/L
Konsentrasi urin spot
Rentang normal: 0.7-1.3 mg/dL
Konsentrasi urin spot

Informasi Pasien

Apa Itu Kalkulator FENa?

Kalkulator FENa adalah alat klinis yang membantu mengevaluasi penyebab cedera ginjal akut (AKI). Dengan menganalisis nilai-nilai laboratorium utama, alat ini memperkirakan Ekskresi Fraksional Natrium (FENa), yang membantu tenaga medis membedakan antara azotemia prerenal dan gagal ginjal intrinsik seperti nekrosis tubular akut.

Mirip dengan bagaimana Kalkulator GFR memperkirakan fungsi ginjal atau bagaimana Kalkulator Kalsium Terkoreksi menyesuaikan kadar protein, kalkulator ini menginterpretasikan pengelolaan natrium oleh ginjal untuk memandu keputusan pengobatan.

FENa (%) = [(Natrium Urin × Kreatinin Plasma) / (Natrium Plasma × Kreatinin Urin)] × 100

Cara Menggunakan Kalkulator

  • Masukkan nilai natrium serum dan natrium urin pasien dalam mEq/L.
  • Masukkan kreatinin serum dan kreatinin urin dalam mg/dL.
  • Tambahkan usia pasien dan pilih skenario klinis yang relevan (misalnya, cedera ginjal akut, CKD).
  • Jika pasien menggunakan diuretik, centang kotak yang sesuai untuk memperhitungkan dampaknya pada ekskresi natrium.
  • Klik “Hitung FENa” untuk melihat hasil dan interpretasinya.

Mengapa Menggunakan Kalkulator FENa?

Kalkulator ini memberikan wawasan berharga untuk mengelola kondisi terkait ginjal. Berikut alasan mengapa alat ini berguna:

  • Wawasan klinis cepat: Dengan cepat mengkategorikan penyebab AKI sebagai prerenal atau intrinsik.
  • Mendukung diagnosis: Bekerja bersama alat seperti Kalkulator Indeks Mentzer atau Kalkulator Luas Permukaan Tubuh untuk konteks klinis yang lebih luas.
  • Meningkatkan akurasi: Mengurangi risiko salah diagnosis dengan mengkuantifikasi pengelolaan natrium oleh ginjal.
  • Interpretasi kontekstual: Memberikan panduan berdasarkan faktor seperti usia, skenario klinis, dan penggunaan diuretik.

Interpretasi Klinis

  • FENa < 1%: Menunjukkan azotemia prerenal – ginjal mempertahankan natrium karena perfusi rendah (misalnya, dehidrasi atau gagal jantung).
  • FENa > 2%: Menunjukkan gagal ginjal intrinsik seperti nekrosis tubular akut di mana reabsorpsi natrium terganggu.
  • FENa 1–2%: Rentang yang tidak pasti – memerlukan data klinis tambahan.
  • Pada diuretik: FENa mungkin tidak dapat diandalkan. Dalam kasus seperti ini, pertimbangkan menggunakan Ekskresi Fraksional Urea sebagai gantinya.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah kalkulator ini dapat digunakan jika pasien menggunakan diuretik?

Ya, tetapi dengan hati-hati. Diuretik meningkatkan ekskresi natrium dan dapat membuat FENa menjadi menyesatkan. Kalkulator ini mencakup opsi untuk menunjukkan penggunaan diuretik, dan akan menyesuaikan interpretasi sesuai.

Bagaimana jika hasil FENa berada di antara 1–2%?

Ini dianggap sebagai zona abu-abu. Anda mungkin perlu mengandalkan data lain, seperti keluaran urin, riwayat, dan tes lain seperti estimasi GFR atau urinalisis.

Apakah alat ini hanya berguna dalam cedera ginjal akut?

FENa paling berguna dalam AKI tetapi mungkin memiliki peran dalam konteks lain. Selalu pertimbangkan gambaran klinis yang lebih luas, mirip dengan bagaimana Kalkulator Child-Pugh membantu dalam penilaian hati atau Kalkulator Tekanan Darah membantu memantau hipertensi.

Apakah ada alternatif untuk FENa?

Ya. Alternatifnya meliputi:

  • Ekskresi Fraksional Urea (FEUrea): Lebih andal pada pasien yang menggunakan diuretik.
  • Konsentrasi Natrium Urin: Juga dapat memberikan petunjuk tentang penyebab prerenal atau intrinsik.
  • Indeks Gagal Ginjal (RFI): Pilihan lain untuk menganalisis fungsi ginjal.

Disclaimer

Kalkulator ini ditujukan untuk digunakan oleh tenaga medis. Alat ini tidak menggantikan penilaian klinis atau evaluasi pasien yang komprehensif. Nilai FENa harus diinterpretasikan bersama faktor lain, termasuk riwayat pasien, temuan fisik, dan data laboratorium tambahan.